10 Film Korea Selatan Paling Seram dan Menakutkan
Bicara tentang film Korea Selatan, genre apa yang langsung bercokol dalam pikiran?
Korea Selatan sudah menjadi salah-satu negara yang mampu bersaing di industri perfilman dunia. Mereka sangat mengandalkan genre film komedi-romatis. Namun sebenarnya, mereka juga berpotensi mengembangkan aliran film lain. Entah itu thriller, action, dan termasuk juga horror.
Karena filmnya sudah menjangkau pemirsa dunia, maka pihak produksi mesti menyesuaikan segala sesuatunya. Ada kendala dalam tayangan komedi, ketika lawakan yang diluncurkan tak bisa dipahami akibat penonton kurang tahu konteksnya. Sementara untuk film horror, dunia sudah mulai akrab dengan produk negara-negara Asia. Baik itu Jepang, Thailand, Indonesia, dsb, serta tentu Korea Selatan juga.
Dibandingkan dengan genre romantis atau komedi, film horror memang termasuk minoritas. Tapi bukan berarti tak ada karya mereka yang patut diacungi jempol. Ada beberapa yang kualitasnya begitu keren, dan berhasil menjalankan “misinya” untuk membuat penonton bergidik.
Nah, film apa saja? Jom!
10. Flu / The Flu (2013)
Film yang disutradarai oleh Kim Sung su ini awalnya terlihat seperti tayangan yang “adem-ayem” saja. Namun semakin lama, semakin terlihat scene berdarah nan menegangkan. Semuanya disajikan dengan begitu emosional dan intensif. Tentang penyebaran virus mematikan, dua pemerintah yang bersitegang, upaya pemberantasan penyakit tanpa mempertimbangkan nilai kemanusiaan, serta cerita tentang perjuangan seorang ibu yang ingin menyelamatkan puterinya dari bahaya wabah yang ada.
Flu lebih condong sebagai film thriller ketimbang horror. Namun aura menyeramkannya tak bisa kita sepelekan. Tayangan yang mengingatkan kita pada film horror barat berjudul “Deranged” ini memiliki banyak alasan yang membuat penontonnya bergidik ketakutan.
Sinopsis Film “Flu / The Flu”
In hae, yang diperankan oleh Soo Ae, pernah ditolong oleh seorang paramedis atau bagian dari tim penyelamat ketika terlibat dalam sebuah kecelakaan. Namanya adalah Ji-goo, yang diperankan oleh Jang hyuk. Lelaki tersebut mengalami yang namanya “jatuh cinta pada pandangan pertama”. Namun In hae tidak terlalu meresponsnya, mengingat ia merupakan single parent yang cukup sibuk.
Sementara itu ada kargo kontainer yang ternyata berisi mayat para imigran. Rupanya mereka terkena wabah flu avian, atau flu burung yang mengerikan. Puterinya In hae, Mi ra (Park Min ha), melakukan kontak dengan salah seorang imigran bernama Moonsai. Hal itu juga yang membawanya pada Ji goo. Wabah tersebut kemudian menyebar, berubah jadi ancaman yang mengerikan. Semua berjuang untuk bertahan, termasuk juga In hae dan Ji goo yang terus berusaha melindungi Mi ra dari infeksi wabah tersebut.
9. Bloody Reunion / To Sir, with Love (2006)
Sebagai karya debut bagi sang sutradara, Im Dae-woong, film ini sudah terbilang sukses. Film menakutkan ini tidak mencomot elemen-elemen supernatural, atau hal-hal di luar akal. Bloody Reunion merupakan aksi pembunuhan brutal yang murni.
Boleh dibilang, film ini secara perlahan terus meningkatkan keseramannya dari waktu ke waktu. Karakter maupun tensi suasananya semakin berkembang. Demikian juga dengan “cara pembunuhannya”, yang membuat nyali langsung meringkuk. Untuk pembunuhnya sendiri, nampaknya sang sutradara memiliki ketertarikan tersendiri untuk menggunakan topeng kelinci. Lucu dari luar, tapi menyimpan kesadisan di dalamnya.
Sinopsis Film “Bloody Reunion”
Tayangan pembukanya langsung menyajikan pemandangan berdarah. Detektif Ma, yang diperankan oleh Kim Eung soo, mesti menjawab teka-teki pembunuhan yang terjadi di tempatnya Ms Park (Oh Mi hee). Dia melihat ada mayat bergelimpangan, dan jelas-jelas menjadi hasil dari pembunuhan. Sementara itu ada dua perempuan yang masih hidup. Mereka adalah Ibu Park, seorang pensiunan guru SD, serta Mi-Ja. Selain sebagai mantan murid, Mi ja juga menjadi penjaga sang guru.
Ibu Park kemudian mengajukan suatu permintaan. Ia menginginkan reuni kecil-kecilan di tempat tinggalnya. Para muridnya kemudian berdatangan. Ada yang masih sama, dan ada juga yang pangling. Reuni berjalan, sampai kemudian masing-masing murid mengungkap alasan kebenciannya pada sang guru.
Fakta lain terungkap, kalau Ibu Park melahirkan seorang anak. Namun karena cacat, buah hatinya itu kemudian “disembunyikan” di basement sekolah. Sang guru juga menekannya untuk terus mengenakan topeng kelinci. Serangkaian peristiwa kematian terjadi, yang sosok bertopeng kelinci kerap muncul di balik kejadian mengerikan tersebut.
8. Voice / Whispering Corridors 4 (2005)
Voice menjadi seri keempat dari “Whispering Corridor”. Faktanya film ini menjadi debut dari sang sutradara, Choi Ik hwan, sekaligus ketiga pemeran utamanya. Mereka adalah Kim Ok bin, Seo Ji hye dan Cha Ye ryeon.
Sinopsis Film “Voice” / “Whispering Corridors 4”
Kim Ok bin bermain sebagai Young eon. Dia adalah penyanyi sekolah yang gigih berlatih, sehingga membuat talentanya semakin terasah dan bisa tereksplor. Namun di suatu malam, tepat ketika sedang latihan, kejadian mengenaskan menimpanya. Ia didapati dengan keadaan leher/ tenggorokannya terputus akibat partitur yang “menyerangnya”.
Yeong eon mulai menyadari kalau semua orang tak bisa melihat, maupun mendengar suaranya. Hanya Seon min (Seo Ji hye) yang masih bisa merasakan keberadaannya. Tentu saja ia ketakutan luar-biasa. Namun sebagai sahabat, perlahan ia mulai belajar menerima kenyataan.
Karena keduanya merasa tak mampu memecahkan misteri, mereka pun menggaet seorang teman lagi. Dia adalah sosok kesepian yang mengaku bisa mendengar suara orang yang meninggal. Ketiganya terus berjuang mencari jawaban atau mengungkapkan kebenaran. Mereka bertarung dengan waktu, sebab taruhannya adalah diri Yeong eon yang bisa pupus selamanya.
7. Memento Mori/ Whispering Corridors 2 (1999)
Jika “Voice” adalah seri keempat, maka Memento Mori menjadi yang kedua dari “Whispering Corridors”. Setting tempatnya nampak berada di sekolah khusus puteri. Cukup mengejutkan, sebab ceritanya ternyata cukup dalam.
Bisa dikatakan, Memento Mori memang menjadi film yang berani. Sebagai pengarah film, Kim Tae gong dan Min Kyu dong, mencoba menghadirkan cerita misteri sambil menyisipkan topik terkait orientasi s*ksual. Yang dibahas adalah s*ksualitas tak biasa, yang masih dianggap hal tabu, khususnya di Korea Selatan.
Memento Mori menggambarkan bagaimana tekanan yang dirasakan kala seseorang “diisolasi” para homophobia. Ia tak tahan dengan tudingan yang terus mengarah padanya, karena “perasaannya” berbeda dengan siswi kebanyakan. Dirinya berada di titik kebingungan. Saking intensifnya, aksi bunuh diri pun menjadi pilihan.
Sinopsis Film “Memento Mori”/ Whispering Corridors 2
Min ah, yang diperankan oleh Kim Min sun, adalah salah-satu siswi biasa yang ada di SMA-nya. Suatu hari, ia menemukan sebuah diary yang ternyata milik kedua kakak tingkat atau seniornya. Karena dianggap menarik, ia pun mulai menguak isinya. Dari aksi itu, serangkaian peristiwa terjadi.
Film ini menampilkan masa kini serta kilas balik atau flashback kisah lampau. Semua itu tentu ada hubungannya dengan si pemilik diary, “pasangan” Hyo shin (Park Ye jin) dan Shi eun (Lee Young jin). Hyo shin ternyata merupakan siswi yang bunuh diri dengan cara meloncat. Motifnya pun berkaitan erat dengan kisah spesialnya bersama Hyo shin, serta kepiluannya akibat ulah bejat seorang guru. Perlahan, isi diary itu mampu mengendalikan pikiran penemu dan pembacanya, Min ah.
6. The Uninvited/ A Table for Four (2003)
Selain “The Uninvite”, film ini juga sering disebut sebagai “Table for Four”. Bagi sebagian orang, film yang diarahkan oleh Lee Su yeon ini tentu mengejutkan juga karena bisa masuk list. Cerita dan tayangannya tidak terlalu impresif.
Orang bahkan kadang bingung, sebab The Uninvited ini terlihat lebih dramatis ketimbang menyeramkan. Genre yang lebih tepat disematkan untuk film ini lebih ke horror psikologis. Kita tak bisa menyepelekan sisi psikis yang mereka gali. Bisa kita lihat sesi terapi yang divisualisasikan dalam ini. Cerita, pembuatan film dan kinerja kamera menjadi kesatuan yang menghasilkan poin lebih.
Inti misterinya pun cukup membuat penasaran sekaligus merasa ketakutan. Belum lagi dengan para karakternya yang terbilang sukses menjalankan peran. Salah-satunya adalah Gianna Jun, yang cantik sekaligus berbakat.
Sinopsis Film “The Uninvited”/ “Table for Four”
Jeong won, yang diperankan oleh Park Shin yang, menjadi tokoh ini dalam film ini. Ia adalah seorang decorator interior yang bahagia karena sudah memiliki tunangan sesuai keinginannya. Suatu hari, ia melakukan perjalanan pulang via subway atau kereta. Karena lelah, ia pun ketiduran selama perjalanan.
Begitu bangun, ia melihat dua gadis kecil yang “tertidur” di dekatnya. Karena Jeong won sudah sampai tujuan, ia pun mencoba membangunkan kedua gadis tersebut. Namun usahanya gagal. Mereka bergeming.
Ketika sampai di rumah, tunangannya membeli sebuah meja dapur baru. Kejadian aneh mulai menyerang. Rupanya dua gadis yang ia lihat sudah menjadi mayat. Ia bahkan melihat mereka hadir di atas meja barunya. Hal itu tentu sangat mengusik kehidupan normalnya.
Ia memutuskan untuk melakukan terapi. Dari serentetan kejadian tersebut, ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Yeon, yang dibawakan oleh Gianna Jun. Perempuan ini ternyata memiliki kelebihan, sehingga Jeong won mulai berhasil menghadirkan memori masa kecil. Ia juga mulai mengungkap jawaban dari segala mimpi buruk yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar