Wind Chill
Ashton yang sudah mencari tahu tempat tinggal Emily menempelkan sebuah pengumuman yang mengatakan kalau ia sedang mencari seorang rekan untuk perjalanan pulang dengan menaiki mobilnya. Dengan sengaja dia berbohong tentang tempat tinggalnya dan disesuaikan agar searah dengan tempat tinggal Emily.
Karena liburan, Emily kesulitan untuk mencari transportasi mudik. Jadi, ketika dia melihat pengumuman yang ditempelkan Ashton di papan pengumuman, dia tertarik dan memutuskan untuk pulang dengan naik mobil itu saja, meskipun dia sama sekali belum mengenalnya.
Awal pertemuan mereka bisa dikatakan tidak menyenangkan. Karena ternyata mobil Ashton tidak senyaman yang diperkirakan Emily. Kaca mobilnya bahkan tidak bisa menutup rapat dan pemanasnya tidak bagus. Sehingga mereka harus tetap mengenakan baju hangat yang tebal meskipun sudah berada di dalam mobil. Perjalanan yang mereka tempuh cukup panjang. Dan mereka berdua tidak bisa berteman akrab. Emily akhirnya mengetahui kalau Ashton adalah salah seorang penggemar gelapnya dan rumahnya sama sekali berbeda arah dengannya.
Emily marah, begitu mengetahui kalau pria ini hanya berpura-pura agar bisa mengajaknya naik mobil bersama.
Di tengah perjalanan, mereka berhenti di pom bensin terakhir yang akan mereka temui sebelum jalan panjang yang kosong melompong. Tanpa sepengetahuan Emily, Ashton menanyakan jalan potong yang lebih pendek kepada si pemilik pom bensin. Pria itu memberitahu sebuah jalan potong yang dikenal dengan istilah Route 606, tapi dia tetap menyarankan agar Ashton tetap mengikuti jalur tol saja, yang lebih aman.
Tapi Ashton punya rencana lain. Dia mendengar kalau Route 606 ini terlihat indah ketika sedang tertutup salju. Dia berniat menunjukkan keindahan itu pada Emily yang sudah terlanjur curiga kepadanya. Emily yang mengetahui niat Ashton menolak rencana itu dan menyuruh Ashton berputar kembali ke jalan raya. Tapi pria itu berkeras, kalau jalan potong yang mereka ambil ini benar-benar nyaman.
Dan ternyata Emily benar. Mobil mereka terbalik di sebuah persimpangan jalan yang ditutupi salju tebal, setelah sebuah mobil dari arah berlawanan menabrak mereka dari depan.
Saat itulah semua kengerian dimulai. Mobil yang menabrak mereka lenyap tanpa bekas, seperti hantu. Sementara itu, mobil tua milik Ashton mogok tak bisa bergerak. Pemanas mobil sudah hampir tidak berfungsi karena bensin mobil sendiri pun sudah mau habis.
Satu persatu mereka melihat sosok-sosok hantu berseliweran melewati mobil mereka. Pada awalnya, Emily tidak menyadari kalau sosok itu adalah hantu, sampai ketika sosok itu menoleh dan menampakkan wajah buruknya. Lalu sosok seorang polisi pun muncul. Emily yang mengira polisi ini adalah manusia segera turun dari mobil bermaksud untuk meminta tolong padanya. Tapi ternyata, polisi ini punya niat jahat. Emily langsung kembali ke mobil. Ketika polisi itu berniat memaksanya lagi, Ashton muncul dan memukulnya dari belakang. Hantu itu menghilang. tapi dia selalu kembali untuk menarik Emily keluar dari mobil. Mereka harus bersiap-siap.
Dari koran-koran lama yang mereka temukan di sebuah rumah tua di dekat situ, mereka mengetahui kalau tikungan di Route 606 ini terkenal rawan kecelakaan. Mereka juga membaca berita tentang tewasnya seorang wanita setelah diperkosa oleh oknum polisi di tempat itu. Peristiwa itu disaksikan oleh beberapa orang misionaris yang kebetulan melintas disana. Sejak saat itu, hantu polisi jahat itu selalu menghantui tikungan itu dan menyebabkan kecelakaan yang sama berulang setiap malam Natal. Yang pasti, Ashton dan Emily harus berjaga-jaga, dengan tetap berada di dalam mobil. Karena hantu itu tidak bisa masuk.
Ashton terluka parah karena kecelakaan itu, sementara badai salju semakin memburuk. Emily melihat sebuah tiang telepon diantara pepohonan. Ashton menyimpan sebuah pesawat telepon di dalam mobil. Emily mengambil pesawat itu dan berlari ke tiang telepon untuk memasangkan salah satu wayar ke pesawat itu. Berhasil. Dia berhasil menghubungi 911 dan mereka akan segera mengirim bantuan. Emily berlari kembali ke mobil. Malang, di mobil Ashton ternyata sudah meninggal. Dengan kalut, Emily menyeret mayat Ashton keluar dari mobil.
Tak berapa lama kemudian, muncul sebuah mobil mendekati lokasi mereka. Ternyata itu adalah orang yang datang untuk memberi bantuan setelah Emily berhasil menghubungi 911. ketika mereka sudah berada dalam perjalanan menuju ke jalan utama, hantu polisi jahat itu kembali muncul dan membuat mereka mengalami kecelakaan yang sama. Mobilnya terbalik. Emily menyadari kalau kecelakaan itu adalah ulah si hantu polisi jahat dan menjadi ketakutan dan berniat melarikan diri.
Tapi penolongnya yang tidak tahu apa-apa itu berniat menolong pengemudi yang telah menabrak mereka. Dia tidak perduli dengan teriakan Emily yang melarangnya pergi kesana. Setelah sampai di mobil patroli yang terbalik itu, si hantu polisi menyentuh lengan si penolong dan membuatnya membeku hingga tewas. Ia kemudian memburu Emily yang segera lari tunggang langgang.
Tidak dinyana, muncullah arwah Ashton yang kemudian menunjukkan jalan keluar dari hutan itu kepada Emily. Dia minta maaf karena telah menimbulkan kesulitan ini kepada Emily. Seandainya saja dia langsung mengajak Emily berkenalan tanpa harus melakukan perjalanan bodoh itu, mungkin saja mereka sudah berteman. Jalan yang ditunjukkan Ashton ternyata membawa Emily kembali ke tempat pom bensin yang mereka singgahi sebelumnya, disana ia mendapat perawatan yang memadai. Polisi juga mengambil jenazah Ashton yang masih tertinggal di tempat kecelakaan.(2007)
http://ceritafilmrisma.blogspot.co.id/2010/01/wind-chill.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar