Minggu, 27 November 2016

10 Bahaya Mengonsumsi Makanan Manis Terlalu Sering

10 Bahaya Mengonsumsi Makanan Manis Terlalu Sering

Semua orang suka makan makanan manis, tetapi sangat sedikit orang yang menyadari berapa banyak gula yang mereka konsumsi. Selain gula alami yang ada dalam makanan seperti buah dan susu, gula buatan juga ditambahkan ke banyak produk makanan lainnya. Seperti soda, permen, yogurt beku, kue, biskuit, produk susu seperti es krim, dan sebagainya.
10 Bahaya Mengonsumsi Makanan Manis Terlalu Sering

Makanan dan minuman manis cenderung mengandung kalori kosong dan biasanya memiliki kandungan lebih gula buatan. Di sisi lain, gula tersebut tidak memiliki vitamin, tidak ada mineral, tidak ada serat, tidak ada protein dan tidak ada nutrisi lainnya yang penting untuk kesehatan Anda.

Setiap organ dalam tubuh Anda dipengaruhi oleh gula, dari otak ke endokrin, pencernaan, jantung dan sistem kekebalan tubuh. Namun, meskipun demikian, asupan gula dalam tubuh jika berlebihan akan berdampak berbahaya untuk kesehatan Anda. Berikut bahaya terlalu sering mengonsumsi makanan manis.

Efek Samping Terlalu Sering Makan Manis


  • Menambah Berat Badan
Dengan begitu banyak asupan manis dan minuman manis, orang (terutama anak-anak) berisiko mengalami obesitas. Sebuah studi 2001 yang diterbitkan dalam The Lancet melaporkan bahwa asupan tinggi minuman bergula dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak.

Sementara itu, sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity juga menegaskan kemungkinan peran minuman bergula meningkatkan risiko obesitas.

Asupan manis menyebabkan tubuh Anda untuk menghasilkan lipase lipoprotein, jenis enzim yang mendorong tubuh Anda untuk menyimpan makanan dalam sel lemak.

  • Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Kelebihan gula merupakan penyebab resistensi insulin dan insulin tinggi dalam darah, yang merupakan faktor kunci dalam diabetes tipe 2 yang sekarang menimpa sekitar 300 juta orang di seluruh dunia.

Ketika Anda makan lebih banyak gula, akan mengarah ke penumpukan deposit lemak di sekitar hati. Hal itu akan mempengaruhi fungsi pankreas, yang pada gilirannya menyebabkan resistensi insulin.

Saat tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sel-sel beta di pankreas akhirnya menjadi rusak dan kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin yang cukup.

  • Penyebab Masalah Hati
Asupan tinggi gula dapat mempengaruhi kesehatan hati Anda. Gula terdiri dari glukosa dan fruktosa, yang dimetabolisme di hati dan diubah menjadi lemak.

Jadi, kelebihan gula berarti lebih banyak energi untuk hati memproduksi banyak lipid, yang pada gilirannya mempengaruhi fungsi hati.

  • Merusak Jantung
Gula sama sekali tidak baik untuk kesehatan jantung. Bahkan, gula lebih berbahaya daripada lemak yang menyebabkan kerusakan jantung dan arteri, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.

Fruktosa gula meningkatkan lipoprotein low-density (LDL atau kolesterol
jahat) serta mengkonstriksi pembuluh darah Anda. Pada saat yang sama, meningkatkan kadar insulin, yang mengaktifkan sistem saraf simpatik, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

  • Penyebab Kecemasan dan Depresi
Asupan manis yang berlebihan juga terkait dengan peningkatan risiko kecemasan, iritabilitas, perubahan suasana hati dan bahkan depresi. Agar berfungsi dengan baik, otak membutuhkan pasokan bahan kimia seperti glukosa dan insulin.

Namun, ketika otak Anda mendapat kelebihan pasokan bahan kimia ini karena asupan gula yang tinggi, itu mengarah ke kegelisahan dan kecemasan.

  • Menurunnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Ada banyak bakteri di dalam mulut yang memakan gula. Bakteri menggunakan fruktosa dari gula untuk membuat asam laktat, yang menipiskan enamel gigi dan menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang serta bau mulut.

Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition melaporkan bahwa gula dan karbohidrat yang difermentasi menyebabkan bakteri di dalam mulut untuk menghasilkan asam dan menurunkan tingkat pH. Yang nantinya akan menyebabkan demineralisasi gigi.
  • Tidur Menjadi Terganggu
Sebuah studi 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine Sleep melaporkan bahwa asupan rendah serat dan asupan lemak jenuh dan gula tinggi dikaitkan dengan tidur kurang restoratif atau kurang nyenyak.

Konsumsi makanan manis juga menekan aktivitas orexin, suatu neurotransmitter yang membantu mengatur gairah dan nafsu makan.

  • Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Asupan gula yang tinggi juga menekan sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih rentan terhadap pilek, flu dan infeksi lainnya. Sel-sel darah putih membutuhkan vitamin C untuk menghancurkan bakteri dan virus.

Jadi, semakin banyak gula yang Anda konsumsi, semakin sedikit vitamin C bisa masuk ke dalam sel-sel darah putih Anda, sehingga kekebalan melemah.

  • Mempengaruhi Kesehatan Otak
Kelebihan gula dapat merusak fungsi kognitif. Terlalu banyak gula dapat mengurangi protein dalam tubuh yang diperlukan untuk memori dan responsif.

Hal ini dapat menyebabkan kesulitan mengingat seperti di mana Anda meletakkan kunci dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya.

  • Mempercepat Penuaan Kulit
Asupan gula menyebabkan proses yang dikenal sebagai glycation, yang dapat membuat Anda terlihat lebih tua dari usia Anda. Selama glikasi, gula menempel dan merusak protein seperti kolagen dan elastin, yang penting untuk kulit halus dan fleksibel.

Bahkan, glycation bisa membuat kulit Anda lebih mungkin untuk keriput. Gula juga menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya menyebabkan jerawat, keriput, dan penuaan dini.

Nah, itu tadi beberapa efek samping jika Anda terlalu sering makan makanan manis. Sebelum terlambat, lakukan kebiasan sehat dengan membatasi asupan gula Anda.


SUMBER http://www.magwuzz.com/2016/11/10-bahaya-terlalu-sering-mengonsumsi-makanan-manis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar