Minggu, 27 November 2016

UNDER THE SHADOW


Review

Under The Shadow (2016)

under-the-shadow-3
Satu lagi horor jebolan festival film Sundance yang langsung mencuri perhatian para penontonnya ketika diputar di ajang terbesar perfilman independent Januari silam. Sepintas tidak ada yang terlalu istimewa dengan premisnya, ini seperti versi lain Babadook bersama konsep horor domestik tentang ibu dan anaknya yang diteror oleh aktivitas paranormal di rumahnya sendiri. Under The Shadow kemudian menjadi spesial ketika sutradara Inggris Babak Anvari memasang latar belakang Theran, Iran yang notabene adalah negeri leluhurnya  di era 80an akhir, tepatnya di saat puncak perang Irak-Iran dan revolusi sedang berkecamuk di negeri Seribu Satu Malam itu. Ya, tidak banyak horor berlatar Persia yang beredar, dan setelah A Girl Walks Home Alone at Night, Under The Shadow kembali menunjukkan bahwa tanah Iran bisa sama menyeramkannya ketika berbicara horor.
Adalah Shideh (Narges Rashidi), ibu satu anak yang tengah kecewa berat karena pengajuannya agar bisa melanjutkan pendidikan dokternya ditolak mentah-mentah oleh pemerintah karena aktivitas politiknya sewaktu menjadi mahasiswa dulu. Shideh sendiri tinggal di sebuah apartemen bersama suaminya, Iraj yang juga seorang dokter dan putrinya, Dorsa (Avin Manshadi). Menolak untuk meninggalkan rumahnya, Shideh dan Dorsa harus ditinggal pergi Iraj (Bobby Naderi) yang ditugaskan di area konflik. Suara-suara ledakan tidak membuat Shideh yang keras kepala bergeming, bahkan setelah sebuah roket yang untun saja tidak meledak menembus rumah tetangganya di lantai atas. Namun ancaman yang datang bukan hanya peperangan di luar sana. ada sesuatu yang sama mengerikannya kemudian datang ke rumah Shideh dan mulai meneror dirinya dan Dorsa.
Under The Shadow tidak menunjukkan dirinya sebagai sebuah horor, setidaknya sampai beberapa saat kemudian. Dibuka dengan sesi wawancara antara Shideh dan seseorang yang punya kuasa menghancurkan cita-citanya dan mendiang ibunya sebagai seorang dokter dengan latar belakang ledakan dari kejauhan yang terlihat dari jendela kantor. Dari sini kita akan diajak untuk berkenalan dan menengok sebentar kehidupan Shideh, seorang wanita modern yang hidup dalam sistem konservatif Iran. Ya, Anvari menghabiskan hampir setengah jam pertamanya untuk membangun karakternya yang sebagian besar diisi dengan kegundahan Shideh pasca permintaannya ditolak. Dirundung oleh suasana hati yang penuh amarah, Shideh menolak ajakan suaminya untuk tinggal di rumah orangtuanya di sebelah utara yang notabene jauh lebih aman ketimbang Theran.
Tidak ada bau-bau horor di sini sampai kemudian si kecil Dorsa kehilangan boneka kesayangannya dan menyalahkan seseorang yang sudah mengambil dan menyembunyikannya. Tentu saja awal-awalnya Shideh tidak percaya dengan segala omongan Dorsa tentang sosok astral yang dianggapnya hanya mimpi sang putri sampai kemudian ia mengalami sendiri kejadian-kejadian aneh nan mengerikan yang kemudian memaksanya untuk keluar dari sana.
Aroma horor memang baru terlihat setelah setengah jam durasinya di isi dengan pengenalan karakter dalam tempo yang sedikit lambat. Namun bukan berarti Anvari gagal memberikan dosis terornya, sebaliknya dengan membentuk terlebih dahulu ikatan antara penonton dan dua tokoh utamanya, ancaman yang datang kemudian menjadi lebih terasa. Untuk ukuran sebuah horor domestik tentang arwah yang mengganggu, Under The Shadow punya caranya sendiri untuk menakut-nakuti penontonnya. Penampakan dan kejutan datang tak terduga dalam presisi yang tepat tanpa harus diekspos secara berlebihan, kadar seramanya juga dibangun oleh atmosfer tak nyaman yang dibarengi dengan kemampuan cast-nya yang memesona, hasilnya Under The Shadow menakutkan dengan caranya sendiri yang terbilang efektif dan pintar.
Namun kemenangan film ini bukan hanya terletak pada kadar horornya yang mengancam namun juga bagaimana  dengan cerdas Anvari menghadirkan sebuah tema feminisme dan alegori penindasan kaum perempuan, peperangan dan kritik kepada rezim pasca-revolusi Iran untuk seksisme terang-terangan (dalam satu momen, Shideh ditangkap karena keluar rumah tanpa cadarnya).
Under The Shadow (2016)

sumber http://movienthusiast.com/under-the-shadow-2016/

1 komentar: